Tampilkan postingan dengan label LOKAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LOKAL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Agustus 2012

Medan Terendam Banjir

ilustrasi
INFO TABAGSEL.com-Ratusan rumah yang berada di pinggiran bantaran Sungai Deli, Medan, terendam banjir. Ini terjadi karena daerah hulu seperti Kabupaten Karo, Sumatera Utara, terjadi hujan deras dan mengakibatkan debit air meningkat dan mengalir ke Medan.

Warga yang tinggal di kawasan tersebut terpaksa mengungsi ke dataran yang lebih tinggi untuk menghindari genangan yang sudah setinggi pinggang orang dewasa, Selasa (28/8/2012).

Berdasarkan pantauan , beberapa daerah yang terkena banjir yaitu pemukiman warga di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimon, Kecamatan Medan Polonia dan Lainnya.

Salah satu warga yang mengungsi, Ahmad (42), mengaku, terpaksa mengungsi ke emperan rumah warga yang berada di pinggir Jalan Katamso untuk menghindari banjir, apalagi tidak semua barang berharga miliknya bisa diselamatkan.

"Saya dan keluarga terpaksa mengungsi untuk menghindari genangan air yang sudah membanjiri rumah kami," katanya.

Menurutnya, banjir terjadi sejak tengah malam tadi dikarenakan kawasan hulu terjadi hujan deras, apalagi di Medan juga diguyur hujan deras disertai angin kencang yang hampir enam jam.

Ahmad mengatakan, sebenarnya banjir sudah biasa dihadapi warga apalagi jika terjadi hujan deras. Ironinya, dalam setahun bisa terjadi hingga sepuluh kali banjir.

"Wali Kota Medan pernah berjanji akan melakukan pengerukan bantaran sungai untuk mengantisipasi banjir, namun tidak pernah di realisasikan," keluhnya.

Sementara itu Anton, warga lainnya, mengaku, kecewa dengan sikap tidak pedulinya pemerintah kota terhadap kondisi yang dialami warga pinggiran bantaran sungai.

"Seharusnya Rahudman sebagai Wali Kota Medan mulai berpikir untuk mengatasi banjir di Kota Medan dengan memberikan solusi pengerukan sungai," katanya.

Dia menjelaskan, banjir rutinan yang terjadi membuat warga mengalami kerugian baik materil maupun imateril. "Bayangkan setiap banjir terjadi barang-barang elektronik rusak, selain itu warga korban banjir tidak bisa bekerja seperti biasa," tutupnya.(Okezone)

Minggu, 05 Agustus 2012

Ratusan Calon Anggota Panwaslu Sumut Ikut Seleksi


INFO TABAGSEL.com-Tim Seleksi Anggota Panwalu Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara melaksanakan seleksi terhadap 504 calon anggota Panwaslukada Kabupaten/Kota di salah satu kampus swasta yang ada di Kota Medan, Sabtu (4/8/2012).

Ketua Tim Seleksi Anggota Panwalu Kabupaten/Kota Provinsi, Zulkarnaen Nasution mengatakan, dari peserta semuanya akan disaring untuk mengisi tiga posisi di 32 daerah yang ada di Sumut.

Dia menjelaskan, peserta yang mendaftar untuk menjadi anggota Panwaslu Pilgub Sumut 2013 ada 579 orang namun 41 orang diantaranya tidak lulus seleksi berkas dan tiga diantaranya mengundurkan diri. Namun dalam pelaksanaan seleksi hari ini ada 31 orang yang tidak hadir makanya jumlah semunya menjadi 504 peserta.

"Walaupun masa kerjanya 2013 namun tidak tertutup kemungkinan akan berlanjut pada pemilu 2014 mendatang," kata Zulkarnaen.

Menurutnya, seleksi yang dilakukan akan menghasilkan 12 calon anggota Panwaslu untuk setiap daerah dan selanjutnya semuanya akan mengikuti seleksi dengan metode wawancara. Lanjut Zulkarnain, setelah wawancara akan ditetapkan enam calon anggota Panwaslukada untuk tiap daerah Kabupaten Kota.

"Hasil dari enam orang calon tersebut akan diserahkan kepada Panwaslu Provinsi untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan sesuai aturan main sehingga akhirnya terpilihlah tiga peserta yang akan ditetapkan menjadi anggota Panwaslukada Kabupaten/Kota," jelas Zulkarnaen.

"Hasil ujian tertulis akan diumumkan pada 13 Agustus mendatang. Yang jelas, September nanti harus sudah ada nama-nama anggota Panwaslukada terpilih," tutupnya.(Okezone)

Kamis, 26 Juli 2012

LSM Minta Usut Dugaan Korupsi Bupati Paluta


PORTALKRIMINAL.COM-Masyarakat Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), sepertinya sudah apatis dengan kepemimpinan Bupati, Bachrum Harahap dan wakil bupati, H Riskon Hasibuan,SE. Pasalnya, selama empat tahun menahkodai Kabupaten Paluta (Periode 2008-2013), tidak ada perubahan yang signifikan di kabupaten pemekaran Tapanuli Selatan (Tapsel) tersebut.

Bahkan, usaha memperkaya diri sendiri oleh bupati yang terpilih secara  referensetatif, semakin kentara, tanpa memperdulikan harapan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayananan yang baik, pengembangan kehidupan berdemokrasi, keadilan dan pemerataan seperti yang termaktub dalam UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Ironisnya, tuntutan masyarakat yang dilakukan melalui aksi demontrasi, sepertinya dianggap angin lalu, “Anjing menggonggong kafilah berlalu”. Demikian juga aparat penegak hukum sepetinya tidak menindaklanjuti kasus dugaan korupsi di Paluta yang telah dilaporkan sebelumnya. Enda Rambe dari LSM TOPPAN-RI mengatakan hal itu kepada wartawan, Rabu (25/7).

Enda Rambe memaparkan Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK-RI) telah memeriksa Neraca Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas Utara per 31 Desember 2009. Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tahun tersebut.

Pokok – pokok temuan ketidak patuhan terhadap peraturan perundang – undangan yang berlaku dalam pelaporan keuangan yang di temukan BPK-RI tersebut antara lain,:Pajak Penerangan Jalan Umum Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp 489.474.548,00 belum di setor ke Kas Daerah.

Penerimaan PAD atas penjualan Block Seat penerbangan Susi Air Tahun Anggaran 2009 belum disetor sebesar Rp 13.440.000,00 dan pemberian subsidi Bandara Aek Godang sebesar Rp 80.145.000,00 belum diterima oleh PT Pudjiastuti.

Terdapat sisa UYHD pada SKPD DPRD/Sekretariat DPRD sebesar Rp 585.773.784,00 dan SKPD Sekretariat Daerah sebesar Rp 53.697.052,00 belum disetor ke Kas Daerah.

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2009 sebesar Rp 458.575.137,00 tidak di setor ke Kas Daerah, Potongan Gaji PNS Tahun Anggaran 2009 berupa iuran wajib Pegawai,Asuransi Kesehatan,Tabungan Perumahan,dan Pajak Penghasilan Pasal 21 terlambat di setor minimal sebesar Rp 2.968.511.514,00 dan sebesar Rp 354.334.549,00 belum disetor ke Kas Daerah.

Pemberian Honorarium kegiatan Pimpinan DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara sebesar Rp119.952.000,00 tidak sesuai ketentuan, :Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara Anggaran 2009 sebesar Rp28.560.000,00 belum di pertanggung jawabkan.

Pengeluaran atas Belanja Perjalanan Dinas pada secretariat DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara dibayarkan ganda sebesar Rp241.425.000,00, Beberapa Surat Pertanggung Jawaban sebesar Rp 1.249.668.500,00 pada sekretaraiat DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara dan Sekretariat Daerah sebesar Rp483.850.000,00 tidak didukung bukti yang lengkap dan sah serta terdapat Belanja Perjalanan Dinas Bupati dibayarkan ganda sebesar Rp37.800.000,00.

Penggunaan Bantuan Partai Politik Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp550.000.000,00 belum di pertanggungjawabkan dan pemberian Bantuan Keuangan Partai Politik Hasil Pemilu Tahun 2009 – 2014 tidak sesuai ketentuan.

Terdapat kelebihan pembayaran prestasi pekerjaan gedung bangunan Pemkab Padang Lawas Utara merugikan keuangan daerah sebesar Rp125.116.242,52.
“Jika dihitung, selama 4 tahun H Bachrum harahap memimpin Paluta, belasan milyar uang Negara tidak dapat dipertanggung jawabkan, lain lagi dugaan korupsi lainnya yang jika ditotal bisa mencapai puluhan milyar,’ kata Enda Rambe, sembari berharap agar KPK atau Kejatisu segera menindaklanjuti penyidikan sebelum terjadi kasus-kasus lainnya.

Toppan RI juga meminta agar penyidik tidak sampai menunggu habis periode bupati, baru kasus itu ditangani. (Jst)

Kamis, 19 Juli 2012

Harga Karet dan Sawit di Gunung Tua Merangkak Naik

Harga Karet dan sawit Merangkak naik

INFO TABAGSEL.com-Harga tandan buah sawit (TBS) di tingkat agen pengumpul di wilayah Gunungtua, Kecamatan Padang Bolak dan sekitarnya Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dalam sepekan terakhir ini sudah berangsur membaik mencapai harga Rp 1070 per kg, dari harga sebelumnya Rp1000 per kg. Sementara harga karet juga ikut naik dari Rp10 ribu naik menjadi Rp 10.500 per kg. Kenaikan harga kedua komoditi ini, disambut gembira para petani karena pendapatan mereka bisa kembali meningkat dari hasil penjualan. Haris (29), petani, Desa Hutalombang, Kecamatan Padang Bolak kepada Analisa, Selasa (10/7) mengungkapkan, naiknya harga sawit berangsur naik sepekan terakhir dan membuatnya bernafas lega.

"Alhamdulillah, harga sawit berangsur-angsur naik. Kendati belum seperti yang diharapkan, bagi petani kondisi ini cukup menggembirakan," katanya. Menurutnya, meski naiknya belum signifikan, namun kenaikan harga ini telah membawa angin segar bagi para petani. Dia berharap, harga sawit kembali normal agar para petani bisa memperbaiki ekonomi dan membutuhi kehidupan dalam menyambut lebaran maupun bulan Ramadan.

Senada juga diungkapkan, Rahmat Siregar (48). Kenaikan sebesar Rp500 per kg ini, memang belum menguntungkan petani. Namun setidaknya, dengan perlahan naiknya harga karet itu, ada harapan harga karet akan bisa kembali lagi normal ke harga sebelumnya yang pernah mencapai di atas Rp 18.000 perkg.(Analisa)

Selasa, 17 Juli 2012

Warga Purba Sinomba Paluta Tolak Pembangunan GOR


INFO TABAGSEL.com-Puluhan warga Purba Sinomba meminta pemerintah Kabupaten Padang Lawas, Sumatra Utara, menghentikan pembangunan Gelanggang Olah Raga Paluta, Senin (16/7). Warga berdalih GOR Paluta dibangun di atas tanah ulayat (adat).

Aksi diwarnai kericuhan saat warga berusaha menerobos berikade petugas Satpol PP dan polisi saat mencoba menemui Bupati Padang Lawas Utara Bahrum Harahap. Aksi semakin memanas lantaran warga tidak berhasil menemui bupati.

Hingga kini, belum ada kesepakatan antara pemangku adat dan pemerintah kabupaten terkait kisruh tersebut.(Liputan6.com)

Sabtu, 14 Juli 2012

Satu Rumah Ludes Dilalap Sijago Merah di Sipupus


INFO TABAGSEL.com-Satu unit rumah semi permanen milik Herlina Harahap (50), warga Desa Sipupus, Kecamatan Padang Bolak Julu, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) hangus terbakar dilalap sijago merah, Rabu (11/7) sore sekira pukul 16.45 WIB. Sayangnya, dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Padang Lawas Utara (Paluta) baru datang setengah jam setelah kejadian.Tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir ratusan juta rupiah. Informasi yang berhasil dihimpun Analisa menyebutkan, sore itu Herlina dan keluarganya tidak sedang berada di rumah bepergian ke Kota Padangsidimpuan. Rumah tersebut dalam keadaan kosong, entah mengapa, tiba-tiba saja kepulan asap dan api keluar dari dalam rumah Herlina.

Selanjutnya api langsung membakar dinding yang terbuat dari papan. Api itu pun marak dan menjalar ke ruangan lainnya. Melihat kejadian tersebut, spontan para tetangga dan warga yang melihat kontan menjerit minta pertolongan.

Warga dan para pengendara yang menyaksikan asap mengepul dari Jalan Lintas Gunungtua-Padangsidimpuan juga ikut panik. Mereka turun langsung dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya agar kobaran api tidak merembet ke rumah warga. Sementara ada juga warga yang menghubungi petugas pemadam kebakaran milik Pemkab Paluta.

Walau warga telah berusaha memadamkan api, rumah tetap hangus terbakar karena terbuat dari kayu, sebelum pemadam kebakaran datang. Hanya satu mobil pemadam yang menggunakan airnya untuk menyiram lokasi kebakaran. Sementara mobil lainnya membawa pulang airnya. Api dapat dipadamkan sekira pukul 17.40 WIB.

Salah seorang petugas pemadam kebakaran yang enggan namanya dimuat yang berada di lokasi, ketika ditanya penyebab keterlambatan mobil kebakaran menerangkan, jarak tempuh antara lokasi dan kantor pemadam kebakaran sekitar lebih kurang dua puluh kilometer. Selain itu, jalan menuju lokasi sangat sempit dan rusak, sehingga mobil pemadam kesulitan melintas.

"Kendati demikian, upaya pemadaman tetap dilakukan, walau api sempat melalap habis rumah korban yang terbuat dari kayu," katanya.

Tokoh Masyarakat H Fahruddin Harahap, menyebutkan, karena kejadiannya cukup cepat, sehingga barang milik korban kebakaran satupun tidak ada yang terselamatkan, sementara mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Paluta tiba ke lokasi setelah api berhasil dipadamkan warga.

Karena mengingat saat ini musim kemarau yang rawan akan bencana kebakaran, maka ia mengharapkan agar mobil pemadam kebakaran ditempatkan dimasing-masing kantor camat se Padang Lawas Utara.

Sementara Kapolsek Padang Bolak AKP JW Sijabat dikonfirmasi Analisa mengatakan penyebab kebakaran belum diketahui, serta masih dalam penyelidikan. (ong)

Jumat, 13 Juli 2012

Hasbi Hasibuan Petani Madina,Panen Cabai Raksasa

Ilustrasi

INFO TABAGSEL.com-Seorang petani di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, terkejut begitu memanen tanaman cabai. Ada banyak cabai berukuran antara 30 hingga 40 sentimeter yang dipanen di kebunnya.

Hasbi Hasibuan, warga Desa Hutabaringin, Kamis (12/7/2012), mengatakan, baru kali ini lahannya menghasilkan cabai sebesar itu. Petani lain di desanya pun tidak pernah ada yang memanen cabai seperti di lahannya. Ukuran cabai jumbo itu lima kali dibanding cabai yang umumnya dipanen di Madina.

Selain ukurannya sangat panjang, cabai milik Hasbi juga memiliki keunggulan lain, di antaranya, batangnya lebih pendek dari tanaman cabai pada umumnya. Masa panennya pun relatif lebih singkat, yakni berkisar dua bulan. Selain itu, usia tanaman pascapanen tergolong lebih lama, yakni satu tahun lebih. Umumnya, tanaman cabai akan mati saat berusia tujuh bulan setelah masa panen.

Hasbi mengaku belum mengetahui jenis cabai yang ditanamnya. Anehnya lagi, dia tak pernah memberi perawatan khusus.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Madina, Taufik Zulhindra Ritonga, menilai, kemungkinan besar tanaman cabai milik Hasbi merupakan varietas unggul yang terbentuk akibat perkawinan berbagai jenis tanaman cabe berkualitas baik.

Atas keberhasilan Hasbi mengembangkan tanaman cabai varietas unggul tersebut, dinas pertanian berjanji akan mengembangkan tanaman cabai itu dalam skala besar, mengingat harga jual cabai cenderung tinggi dan dipastikan akan lebih menguntungkan para petani.(Sindo)

Lima Polisi Diperiksa Terkait Kerusuhan Madina


INFO TABAGSEL.com-Kepolisian Daerah Sumatera Utara saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap 12 saksi terkait kerusuhan massa di lokasi pertambangan emas milik PT Sorikmas Mining di Desa Humbang, Naga Juang, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara. Di antara saksi saksi tersebut, lima orang berstatus sebagai anggota polisi.

"Kita masih terus melakukan pendalaman. Selain polisi, ada juga empat saksi dari perusahaan PT Sorikmas Mining dan tiga dari masyarakat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar (Pol) Agus Rianto, di kantor Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (13/7). Namun, Agus tak menyebutkan identitas para saksi yang diperiksa tersebut.

Sebelumnya, polisi sudah menetapkan tujuh tersangka dalam ricuh massa tersebut.  Ketujuh orang tersebut adalah YS, PT, YP, SF,KD, LP dan MN. Kini, Polda Sumut masih melakukan pendalaman terkait peranan ketujuh tersangka tersebut.

"6 tersangka ditahan di Polda Sumut. Sedangkan satu tersangka masih perawatan di rumah sakit karena mengalami luka di bagian kepala, terkena lemparan batu. Tapi nanti tetap akan diperiksa," jelas Agus.

Kerusuhan ini sebelumnya terjadi pada Sabtu (7/7) lalu. Diduga awalnya karena ada tuntutan dari masyarakat yang meminta ganti rugi terkait pembebasan lahan di lokasi pertambangan tersebut. Saat menyampaikan tuntutan itulah, terjadi bentrok antara warga dan petugas keamanan PT Sorikmas Mining.(jpnn)

Kamis, 12 Juli 2012

Demo Bupati Paluta ricuh di Kejatisu

(analisadaily.com)

INFO TABAGSEL.com-Sekitar 50 orang mengatasnamakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Pemuda Padang Lawas Utara (KAMP Paluta) ricuh di depan kantor Kejati Sumatra Utara, saat unjuk rasa soal masalah pemberantas korupsi di Kabupaten Paluta yang melibatkan Bupati Paluta, Bachrum Harahap.

Awalnya aksi berlangsung damai di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), yang sudah dijaga belasan personil kepolisian dari Polsek Delitua. Bahkan aksi mereka ini langsung mendapatkan respon dari pejabat Intelijen Kejatisu, Hendrik Nainggolan dan Ali Saragih menjumpai dan menyahuti aspirasi para pendemo.

Di hadapan pendemo, Hendrik Nainggolan juga menyatakan pengaduan dan aspirasi pendemo bukan pertama kali ini saja akan tetapi sudah berulang-ulang kali datang ke Kejatisu.

Menyikapi adanya delapan aitem masalah korupsi yang terjadi di Paluta telah menjadi atensi khusus pihak penyidik dengan mengumpulkan bahan dan keterangan atau pulbaket seputaran adanya dugaan korupsi tersebut.

Namun setelah diterima aspirasinya, para pendemo pun membakar ban di depan kantor Kejati Sumut, aksi bakar ban inilah yang membuat petugas kejaksaan berusaha memadamkannya.

Saat itu pejabat Intelijen Kejatisu, Ali Saragih berusaha menyingkirkan ban yang dibakar masuk ke dalam selokan atau parit, justru ditangkis pendemo dengan menendang ban yang sedang terbakar ke arah Ali Saragih. Akibatnya pejabat Intelijen Kejatisu inipun langsung mengejar namun langsung dihalangi pendemo lainnya.

Sehingga terjadilah sedikit bentrokan yang tak berlangsung lama dimana polisi pun langsung melerainya, dan membawa seluruh pegawai jaksa yang turun kelapangan langsung ke dalam halaman Kejatisu.

Aksi sempat mereda, dimana para pendemo hanya bisa berteriak-teriak di depan pagar sampai akhirnya membubarkan diri.

Dimana menurut informasi dari pejabat Intelijen Kejatisu, Hendrik Nainggolan bahwa upaya pencegahan bakar ban karena ada pihak komisi kejaksaan yang akan berkunjung ke Kejatisu, hari ini.

Adapun dugaan korupsi yang disampaikan adalah penyelewengan APBD 2009 senilai Rp23 milliar dari hasil audit BPK Sumut, korupsi anggaran di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Paluta, diduga pencairan anggaran tahun 2009-2010 senilai Rp34 milliar tidak disertai surat permohonan pencairan dana (SP2D) yang tak sesuai aturan sehingga pencairan fiktif.

Selanjutnya, permbangunan pertapakan kantor Bupati Paluta hingga LKPJ Bupati 2009 terealisasi 94.04 persen dari anggaran Rp1.5 milliar.

Begitu juga korupsi penyelewengan Bansos pada 2010 sebesar Rp18 milliar, namun direalisasikan sebesar Rp10.8 Milliar hingga terjadi kerugian negara sebesar Rp7.2 milliar, selanjutnya dugaan mark up pembangunan Mesjid Raya Gunung Tua yang merugikan negara Rp1.5 miliar, namun masih menurut pendemo yang dimotori Saripuddin Siregar dan Parsatuan Siregar mengatakan belum diperiksa kejatisu.(Waspada Online)

Rabu, 11 Juli 2012

Massa AMMPR Tabagsel Unjukrasa

Perwakilan managemen ANJ Agri Safari sedang berdialog dengan puluhan Massa AMMPR Tabagsel didepan tanki transit di Desa Simrik Kabupaten Tapsel, Selasa (10/7).(Analisa/hairul iman hasibuan).
 
Padangsidimpuan, (Analisa). Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Reformasi Tapanuli Bagian Selatan (AMMPR Tabagsel) menggelar unjukrasa di depan gerbang tanki transit PT ANJ di Desa Simirik Kabupaten Tapanuli Selatan, Selasa (10/7).
Mereka menuntut agar perusahaan dapat lebih memerhatikan dan memedulikan masyarakat sekitar serta menaati aturan yang berlaku.

"Kami minta perusahaan ini peduli masyarakat dan lingkungan. Jangan hanya sibuk menjalankan bisnis," ujar Koordinator aksi Muhammad Syukur Nasution.

Pantauan Analisa, massa tiba dengan mengendarai belasan beca bermotor dan satu unit mobil pick up yang memuat alat pengeras suara.

Sembari membentangkan spanduk dan poster, massa menggelar mimbar bebas di depan aparat kepolisian.

Selang setengah jam menggelar orasi, akhirnya pihak perwakilan perusahaan keluar menjumpai dan mendengarkan aspirasi massa.

Dalam pernyataan sikapnya, AMMPR mengimbau perusahaan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap sosial lingkungan (TSL), Corporate Social Responsibility (CSR) sesuai pasal 74 ayat 1 UU PT/UU No 40 Tahun 2007.

Meminta perusahaan untuk tidak mengangkangi UU No 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dan undang-undang No 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas.

Mendesak perusahaan untuk segera angkat kaki dari bumi Tapsel bila terbukti telah mengangkangi UUD No 25 tahun 2007 tentang penanaman modal dan UU No 40 tentang perseroan terbatas.

Menanggapi pernyataan sikap itu, pihak managemen yang diwakili Safari menolak seluruh tuduhan yang ditujukan. "Perusahaan selalu peduli terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar, tidak benar jika ada tuduhan yang sebaliknya," terangnya.

Dijelaskan, perusahaan selalu menyalurkan CSR kepada masyarakat bahkan ke bidang pendidikan dan perbaikan jalan dan jembatan.

"Kontribusi perusahaan di Angkola Selatan baik pembangunan sekolah (pendidikan), jalan, jembatan hingga konservasi hutan merupakan bukti nyata jika perusahaan ini sangat mengedepankan lingkungan sekitarnya," katanya.

Terkait politik adu domba kepada pengusaha lokal, Safari juga dengan tegas membantahnya. "Kita selalu berhubungan baik dengan para pengusaha lokal dan coba cek sebagian besar pekerja kita adalah masyarakat lokal," ungkapnya.

Tanggapan Safari itu kemudian dibantah massa yang dalam aksi itu membawa langsung seorang pengusaha lokal yang merasa dizolimi pihak perusahaan.

"Saudara kami ini saksi jika perusahaan telah melakukan praktik adu domba kepada pengusaha lokal," ujar massa.

Direktur CV MSS Family, Syukur, salah seorang pengusaha yang merasa dizolimi perusahaan itu mengungkapkan, dirinya sudah kerap dibohongi managemen perusahaan.

"Saya salah satu pengusaha lokal yang telah menjadi korban managemen perusahaan ini. Saya bicara dengan bukti-bukti bukan hanya ngomong belaka," ujar Syukur sembari memperlihatkan sejumlah dokumen perjanjian kedua belah pihak yang diingkari perusahaan itu.

Merasa tidak mendapat titik temu dalam dialog terbuka, puluhan massa membubarkan diri dengan tertib sembari mengancam akan kembali menggelar aksi yang lebih besar jika dalam dua pekan ke depan tuntutan tidak dipenuhi. (hih)

Anggota DPRD Paluta Adu Jotos

Tampak Sesama Wakil Ketua DPRD Paluta di lerai anggota DPRD Paluta, yaitu Gusman Efendi Siregar, SPT dari partai PBR.
Paluta, Radar Nusantara
Memalukan, Anggota DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), diduga gara-gara pembagian fee proyek pembahasan, pembagian paket atau mungkin sebab lainnya, di beberapa Satuan Kerja (Satker) Kabupaten Paluta, se-sama Anggota Legisltif adu jotos.

Saksi mata Kejadian pukul-memukul di rungan DPRD Kabupaten Paluta Ongku Harahap,  peristiwa itu, tepat pukul 11.00 Wib (10/07),  dimana Anggota DPRD dari Partai PDIP Drs H. Sailan Siregar  saling memukul dengan Anggota DPRD dari Partai PPRN Jul Akhir Harahap. Kalau tidak dilerai sesama anggota dewan mungkin di antara keduanya sudah ada babak belur.

Dikatakan, Ketua DPRD Paluta Mukhlis Harahap, tidak mengetahui persis permasalahan dan persoalan sebab terjadi bentrok itu, tapi membenarkan perkelaian itu terjadi, karena saat itu sedang memimpin rapat Ranperda di ruangan Paripurna.

“ Mulanya Drs H.Sailan di minta penjelasan, akibatnya terjadi tuding-tudingan  antara satu sama lain, sehingga langsung bentrok,”ucapnya.

Toko Masyarakat Tolu Sada Gulan (Gunung Tua, Purba Sinomba, Halongonan red-) Jsb. Harahap, sikap itu sangat tidak terpuji, seharusnya anggota lelgislatif dapat di jadikan sebagai panutan, perlakuan itu sangatlah memalukan,  padahal mereka sudah tua dan dituakan di mata masyarakat, tapi perlakuan masih kayak anak-anak.

“Ila mada roha amang  kelakuan muyui, madung di patobang adat, boti wakil rakyat muse, leng songon dak-danak  dope parange muyu,”sebutnya dangan bahasa Batak Angkola.

Sedangkan Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Paluta Drs H. Khoiruddin ketika di hubungi untuk meminta tanggapanya melalui telpon selulernya, Hand Phone nya tidak aktif. (End)

Minggu, 08 Juli 2012

Iring-iringan Mobil Rombongan Plt Gubsu Ringsek

Mobil Patwal dan Mobil pengiring Plt Gubsu terpaksa dievakuasi ke halaman pemukiman warga untuk menghindari kemacetan di Jalinsum Gunungtua- Langgapayung, Rabu (5/7).(Foto : Analisa/tohong p harahap).

INFO TABAGSEL.com-Kecelakaan beruntun menimpa iring-iringan mobil rombongan Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu H Gatot Pujonugroho, saat akan melakukan kunjungan ke desa Batang Pane III Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta). Kejadian ini terjadi di Jalan lintas Sumatera Gunungtua-langgapayung kilometer 21-22 persis di sekitar Jalan Lintas depan areal Ponpes Pemadu, Kecamatan Halongonan, Rabu (4/7) sore. Meski tidak ada korban jiwa, lima mobil dilaporkan ringsek di bagian depannya masing-masing mobil Patwal Dishub Paluta, Patroli Satlantas Polres Tapanuli Selatan, bobil Dinas Sekwan DPRD Paluta, mobil Hylux milik Pemkab Paluta, Fortuner milik satu satu rombongan pengiring dari Plt Gubsu.

Informasi dihimpun, iring-iringan rombongan Plt Gubsu H Gatot Pujonugroho terlihat sangat panjang, ada 15 unit mobil pengiring dari Pemprovsu dan lainnya mobil Pemkab Paluta, termasuk di antaranya mobil dinas Bupati Padanglawas Utara Drs H Bachrum Harahap. Iring-iringan tersebut terbagi menjadi dua rombongan. Arak-arakan kendaraan roda empat ini dikawal dengan mobil foredes Polres Tapsel dan mobil Patwal Dishub Paluta, dengan suara sirene.


Rombongan Plt Gubsu beriringan menuju arah Jalinsum Gunungtua-Langgapayung Kecamatan Halongonan Kabupaten Padanglawas Utara. Di tengah jalan, tepatnya di jalan lintas Gunungtua-Langgapayung kilometer 21-22 persis di sekitar areal Ponpes Pemadu, Kecamatan Halongonan, tiba-tiba salah satu mobil pengiring berhenti mendadak, mobil yang dibelakang pun terkejut dan tidak sempat mengerem, sehingga terperangkap dalam kecelakaan beruntun.

Warga yang bermukim tidak jauh dari kejadian mengetahui kecelakaan ini langsung menuju lokasi melakukan evakuasi, sedangkan mobil yang mengalami ringsek tersebut diamankan sementara di halaman pemukiman warga.

Kapolres Tapsel AKBP Subandriya dikonfirmasi melalui Kasat Lantas AKP SL Widodo melalui Kaposlantas Polsek Padang Bolak Bripka Velberik Sitompul membenarkan kejadian tersebut.

Untuk diketahui, Kunjungan Plt. Gubsu ke Kabupaten Padanglawas Utara dalam rangka silaturahmi, penyerahan bantuan profesional dan fungsional guru se-Paluta, di Aula Serba Guna Pemkab Paluta, dilanjutkan peninjauan Masjid Agung, dan pelantikan Pengurus Pujakesuma Kabupaten Padanglawas Utara di Desa Batang Pane III, Kecamatan Padangbolak. (Analisa)

Kamis, 05 Juli 2012

Perjuangan Petani Torang Jaya Tak Sia-sia

Aksi jahit mulut sempat diteror (Nila Chrisna Yulika/VIVAnews)

INFO PALUTA.com-Hampir sebulan para petani Padang Lawas, Sumatera Utara, melakukan aksi jahit mulut dan mogok makan di depan gedung DPRD Sumatera Utara. Perjuangan itu tak sia-sia. DPRD Sumatera Utara memberikan rekomendasi bahwa para petani diperbolehkan beraktivitas di lahan sengketa dengan dua perusahaan seluas 1.500 hektare.

"Kami sudah serahkan bukti kepemilikan tanah lengkap dengan sertifikat dan diakui oleh camat dan kepala desa secara sah sejak 2004. Meskipun ada rekomendasi ini, kami tak ingin suatu saat diganggu lagi," kata salah satu perwakilan petani, T Situmorang, Kamis 5 Juli 2012. Lahan yang dipermasalahkan petani dan PT Sumatera Riang Lestari (SRL) serta PT Sumatera Silva Lestari (SSL) itu berada di Desa Tobing Tinggi, Kecamatan Aek Nabara Barumun. Selain memberikan rekomendasi petani untuk beraktivitas di lahan itu, Dewan juga menjamin keamanan petani selama melakukan kegiatan.VIVAnews

Rekomendasi DPRD Terbit, PT SRL Tetap Rusak Lahan di Palas

MEDAN, KOMPAS.com - Kendati Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut) sudah memberikan surat rekomendasi terkait Kelompok Tani Torang Jaya Mandiri di Kabupaten Padang Lawas (Palas) pada Selasa (3/7/2012) lalu, namun pihak PT Sumatera Riang Lestari (SRL) tetap melakukan perusakan lahan kelompok tani di daerah Sihornop dan Sinurat, Kecamatan Barumun Tengah.
"Belum ada niat PT SRL untuk menghentikan aksi hingga hari ini," kata Irfan Fadila Mawi dari LBH Medan, Kamis (5/7/2012). Padahal, lanjut Irfan, rekomendasi yang dikeluarkan dewan adalah bahwa Polda Sumut menjamin para petani pemegang 215 surat tanah untuk bekerja di areal seluas 1500 hektar yang diperebutkan. Pemkab Palas akan membuat batas areal tanah yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
"PT SRL tidak boleh melampaui batas dan izin yang dimilikinya dan dewan akan meminta Menteri Kehutanan untuk mengeluarkan surat yang tidak tumpang tindih," tegas Irfan.
Komisi A sepakat memberikan rekomendasi agar Pemkab Palas segera melakukan identifikasi lahan yang menjadi permasalahan. Sertifikat tanah yang dikeluarkan pemkab harus segera diserahkan kepada para petani sesuai nama yang tercantum. Petani juga diminta untuk pulang ke daerahnya dengan jaminan keamanan dari pihak kepolisian.
Dewan juga meminta pemkab membentuk Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) plus untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga tidak ada yang dirugikan. Sedangkan lahan saat ini akan dijadikan status quo. Selain itu, Komisi A juga merekomendasikan penangguhan dan penahanan Sinur Situmorang, anggota kelompok tani yang ditahan Polisi Resor Tapsel pasca-bentrok terakhir. Teknisnya akan disampaikan Komisi A kepada pihak terkait. 
Di bagian lain, Humas PT SRL yang juga mengaku sebagai salah seorang direksi di PT SSL, Muller Tampubolon, terkesan pasrah dan menolak berkomentar soal rekomendasi tersebut. "Saya kira rekomendasinya sudah kita ketahui bersama-sama, jadi tidak perlu saya komentari lagi, karena sudah jelas," ujarnya.
Meskipun telah mendapat rekomendasi, perwakilan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Sumut yang juga aktivis pendamping para petani, Sugianto mengatakan bahwa pihaknya tetap masih melakukan aksi mogok makan dan jahit mulut di tenda-tenda darurat di pelataran gedung dewan. Alasannya, dia menyebutkan belum ada kejelasan terkait pembebasan rekannya, Sinur Situmorang yang masih ditahan Polres Tapanuli Selatan. "Kami masih akan tetap menunggu kepastian penangguhan Sinur Situmorang, karena dalam rekomendasi tadi belum jelas kapan rekan kami Sinur dikeluarkan dari tahanan," tegasnya.
Sebelumnya, aksi mogok makan dan jahit mulut dilakuan para petani sejak 6 Juni 2012. Selama melakukan aksinya, beberapa petani jatuh pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sempat juga mendapatkan teror dari orang tak dikenal yang menggancam agar membubarkan aksi, dan merusak tenda petani. Hampir sebulan penuh beraksi, para petani tak juga mendapat respon kongkret dari pemerintah. Akhirnya, petani nekat menerobos gedung dewan. Petani juga sempat mendemo Polda Sumut dan menghentikan mobil Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Medan.

Rabu, 04 Juli 2012

Warga Tabagsel Sosialisasikan H. Amri Tambunan Ke Sumut 1


INFO PALUTA.com-Sikap politik Bupati Deliserdang H. Amri Tambunan  untuk maju menuju Sumut 1 mendapat respon, dukungan dan doa dari berbagai kalangan dan elemen masyarakat.
Kali ini dukungan datang dari tokoh masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) Deliserdang Tongku Mustafa Kamal Harahap (Raja Purba Sinomba Gunung Tua/Padang Bolak-red), Raja Tano Sapanjang Banua Sadesa, H Panangaran Siregar, BA(Raja Longgom Batu Sundung) Gelar Tongku Imom, Marasutan Siregar, SH (Bayo Bayo Na Godang) Gelar Tongku Sumurung dan Drs M April Harahap (Raja Longgom Sungai Durian) Gelar Sutan Lambe Somalos, disela-sela syukuran peringatan Hari Jadi ke-66 Kab. Deliserdang, di Balairung Pemkab Deliserdang di Lubuk-pakam, Senin (2/7).
Dari pengamatan dan penilaian para Warga Tabagsel Sosialisasikan H. Amri Tambunan Ke Sumut 1 tokoh, pemuka adat Tabagsel selama ini, pembangunan yang digagas H. Amri Tambunan dalam memimpin roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kab. Deliserdang, hasilnya telah dinikmati masyarakat, tidak saja masyarakat Deliserdang,tapi juga dirasakan warga Tabagsel yang berdomisili di Deliserdang.
“Warga Tabagsel baik yang berada di perantauan maupun di kampung halaman (Bona bulu-red) akan mendoakan sekaligus mendukung  sikap politik H. Amri Tambunan maju menuju Sumut 1,” ujar Marasutan Siregar, dan berjanji akan mensosialisasikan dukungan ini kepada kaum kerabat di Tabagsel meliputi wilayah Padanglawas Utara (Paluta), Padanglawas (Palas), Mandailing Natal (Madina), Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan (Sipirok).
Bayo-Bayo Na Godang
Marasutan Siregar menyakini jika H. Amri Tambunan terpilih menjadi Gubsu, gerak pembangunan di seluruh kabupaten/kota akan semakin lebih maju karena pola kebersamaan mensenerjikan tiga pilar kekuatan merupakan “senjata ampuh” bagi H. Amri Tambunan membangun Sumut ke depan.
Menurut tokoh masyarakat Tabagsel di Deliserdang, selain rasa bangga atas tampilnya H Amri Tambunan dalam bursa Pilgubsu 2013, masyarakat Tabagsel dan keluarga besar H Djamaluddin Tambunan (alm) yang mempersunting Hj Nurbanun Siregar  (almh) putri kelahiran Sipirok, memiliki ikatan benang merah yang tak dapat terpisahkan.
Karena itu, munculnya putra sulung pasangan  H Djamaluddin Tambunan dengan Hj Nurbanun Siregar dalam bursa Pilgubsu 2013 merupakan suatu kebanggaan bagi warga Tabagsel.
Selain itu, orang tua H Amri Tambunan dikenal sebagai pejuang kemerdekaan yang pernah menduduki jabatan Bupati Militer di Asahan dan Labuhanbatu, juga sebagai Wedana diTanjungbalai, Patih di Asahan, Bupati Labuhanbatu, Wali Kota Pematangsiantar, Bupati Simalungun, Gubernur Muda Sumut,Gubernur Jambi  dan Kaban Litbang Depdagri.
Tokoh-tokoh Tabagasel menilai H. Amri Tambunan dalam memimpin roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sudah sangat teruji. Terbukti laju dan percepatan pembangunan di daerah yang dipimpinnya memberikan arti bagi masyarakat Deliserdang melalui pola swakelola Dinas PU Deliserdang, Gerakan Deliserdang Membangun (GDSM), mampu membangun infrastruktur yang tidak bisa diimbangi dimanapun di Indonesia.
‘’ Sebagai warga Tabagsel di perantauan kami membaca di berbagai  media massa, hasil pembangunan di Deliserdang cukup signifikan, sehingga seluruh masyarakat di berbagai p-losok desa mengakui telah merasakan nikmat pembangunan itu, ‘’ kata Tongku Mustafa didampingi Drs M April Harahapdan Marasutan seraya membenarkan kalau berbagai bentuk dukungan dan doa terus mengalir agar H. Amri Tambunan ditetapkan menjadi salah satu calon dan berhasil memenangkan pertarungan pada pesta demokrasi rakyat melalui Pilgubsu  2013. (SumutPos)

Deliserdang Juara Umum Popdasu X 2012

Medan, (Analisa). Kontingen Deli Serdang Tampail sebagai juara Umum Pekan Olahraga Pelajar Sumatera Utara (Popdasu) X/ 2012 yang berakhir, Jumat (29/6) di Panyabungan Mandailing Natal.
Deliserdang tampil menjadi yang terbaik pada perlombaan hari terakhir menambah 12 medali emas dari cabang pencaksilat dan bola voli putra sehingga total mengumpulkan 14 emas,5 perak dan 10 perunggu.

Torehan medali tersebut mengungguli Tanah Karo dan Medan yang harus puas di urutan dua dan tiga.

Tanah Karo menempati peringkat kedua dengan torehan 13 emas 7 perak dan 3 perunggu. Sementara Medan mengumpulkan 11 emas 14 perak dan 11 perunggu.

Popdasu X/2012 ditutup secara resmi oleh Sekda Pemkab Madina H Muhammad Daut MSi .

Drs Mazrinal Nasution selaku Sekretaris I Panitia Popdasu X 2012 dalam sambutannya menyakatakan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Sumut XI tahun 2014 direncakan berlangsung di Kabupaten Deli Serdang atau Binjai.

Berikut hasil perolehan medali Popdasu 2012 Madina



Hasil Perolehan Medali

Popdasu 2012 Madina

1. Deliserdang 14 5 10

2. Tanah Karo 13 7 3

3. Medan 11 14 11

4. Tapsel 6 1 3

5. Asahan 5 2 7

6. Tanjng Balai 3 1 8

7. Binjai 2 5 5

8. Simalungun 2 3 3

9. Sibolga 1 5 5

10. Padang Sidimpuan 1 4 9

11. Langkat 1 3 3

12. Madina 1 1 5

13. Labuhan Batu 1 1 4

14. Samosir 1 - 4

15. Batu Bara 1 - 3

16. Labusel 1 - 1

17. Dairi - 3 -

18. Tebing Tinggi - 1 3

19. Tapteng - 1 3

20. Pematang Siantar - 1 -

21. Serdang Bedage - - 2

22. Phakpak Barat - - 2

23. Humabang Has - - 1

24. Paluta - - 1

Kabupaten Nias,Padang Lawas  dan Gunung Sitoli tidak memperoleh medali

Selasa, 03 Juli 2012

Kafe Esek-esek Makin Menjamur di padangsidimpuan


PADANGSIDIMPUAN – Warga di Kota Padangsidimpuan mendesak pemerintah segera menertibkan tempat-tempat maksiat yang saat ini kian menjamur di Kota Salak itu.

Pantauan SINDO, kafe-kafe maksiat tersebut dapat ditemui disepanjang Jalan By Pass, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua,Kota Padangsidimpuan. Umumnya, para pemilik kafe menyediakan pondok berukuran panjang satu meter dan lebar dua meter. Selanjutnya, untuk menutupi kegiatan para pengunjung ketika berada di kafe atau pondok, pemilik menutupnya dengan plastik sehingga tidak terlihat. Jumlah pondok tersebut mencapai ratusan.

Umumnya, para pengunjung yang datang berasal dari kalangan muda hingga orang tua. Ironisnya, tempat tersebut kadang dijadikan tempat istirahat bagi pegawai negeri sipil (PNS) meski masih jam kerja. Salam warga Kota Padangsidimpuan yang juga imam di sebuah masjid mengatakan, dia enggan melewati Jalan By Pass karena terlalu banyak kafe esek-esek.

“Saya merasa malu, karena semakin menjamur tempat-tempat maksiat di sepanjang jalan itu,” kata dia,kemarin. Kepala Kantor (kakan) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Erwin Harahap mengaku siap menertibkan kafe-kafe bermasalah itu.Namun penertiban itu harus ada landasan surat perintah dari pimpinannya. Erwin tak membantah banyak kafe digunakan sebagai tempat tongkrongan masyarakat. (SINDO).zia ul haq nasution
Berita Terkait :

Status Tenaga Honorer Kota Sidimpuan Tidak Jelas

Tortor dan Gordang 9 Meriahkan HUT Bhayangkara di Sidimpuan

Pertumbuhan Ekonomi Kota Sidimpuan Melambat

Dugaan Korupsi Walikota Padangsidimpuan, Aparat Hukum Harus Bertindak

Rahmat,Chaidir,Andar Belum Disahkan Golkar Sebagai Calon Walikota Padangsidimpuan


Sabtu, 30 Juni 2012

Dugaan Korupsi Walikota Padangsidimpuan, Aparat Hukum Harus Bertindak


Padangsidimpuan-ORBIT: Sejumlah aktifis mahasiswa dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), menuding Walikota Padangsidimpuan Drs H. Zulkarnain Nasution MM sebagai penjahat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Tudingan dinilai pedas itu harus ditindaklanjuti. Pasalnya hingga kini dugaan korupsi memperkaya diri dengan mengalokasikan dana untuk proyek fisik yang jelas tidak bermanfaat nyata buat rakyat banyak di daerah ini.
Menanggapi tudingan tersebut, M. Akhyar Rangkuti, Ketua Umum Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Padangsidimpuan-Tapanuli Selatan mengatakan, bangunan Kolam Renang Satataring misalnya hingga kini tidak berfungsi sejak pembangunannya yang menelan dana sampai Rp 3,8 miliar dalam empat tahun anggaran, dikerjakan pada priode pertama kepemimpinan Walikota Zulkarnain Nasution.

Tanda Tanya
Kepada Harian Orbit di kantornya Jalan Imam Bonjol 235 Padang Matinggi, Kota Padangsidimpuan Rabu (27/6) menambahkan, menara Masjid Raya Baru Al-Abror yang rencananya sesuai janji walikota setinggi 70 meter telah menelan dana sampai Rp 3,7 miliar, ternyata hingga sekarang tidak jelas juntrungannya.
Itu pun tidak cukup, pemko kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar, yang diperkirakan hingga tahun anggaran 2012 ini masih jauh dari ketinggian yang dijanjikan walikota.
Sedangkan Gedung Olah Raga (GOR) di Palopat Pijorkoling yang dikatakan sebagai GOR pertama di Sumatera Bahagian Tenggara, pembangunannya diawali peletakan batu pertama oleh Menteri Olahraga beberapa waktu lalu berbiaya sampai Rp 2,8 miliar masih belum jelas.
Selain itu kelanjutan pembangunan jalan Ring Road jurusan Hanopan, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan-Hutaimbaru, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru juga hingga sekarang masih menjadi tanda tanya besar, kata Akhyar yang menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Padangsidimpuan yang saat itu didampingi Sekretaris Umum, Riski Martua Jaya Hasibuan bersama pengurus lainnya tersebut.
Perinciannya pada anggaran 2007, alokasi anggaran sampai 1,2 miliar dan anggaran 2008, jumlah dana dialokasikan sebesar Rp 1,6 miliar sehingga jumlah alokasi dana di dua tahun anggaran itu menjadi Rp 2,8 miliar, bersumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Hanya Siasat
Terkait masalah tersebut, mereka minta kepada penegak hukum menangani kasus yang mengemuka ke masyarakat ini lebioh serius, jangan hanya melihat kasus ini melibatkan seorang Kepala Daerah (KDH), tetapi lihatlah bagaimana dampak dari perbuatan yang menjadikan anggaran proyek fisik sebagai dalih untuk memperkaya diri.
Menurut Akhyar, sekarang infrastruktur seperti jalan sebagai sarana vital untuk peningkatan perekonomian di lingkungan Pemko Padangsidimpuan tidak menjadi perhatian serius Walikota Padangsidimpuan yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya tersebut.
“Ternyata, sejumlah kegiatan pembangunan yang spektakuler pada anggaran 2006 – 2007, hanya siasat Walikota Zulkarnain Nasution untuk kembali terpilih menjadi walikota priode kedua, tetapi setelah terpilih, kegiatan pembangunan yang manfaatnya untuk kepentingan masyarakat menjadi sepi, bahkan disinyalir kepemimpinannya kedua ini merupakan kepemimpinan yang gagal,” tegasnya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humasy) Pemko Padangsidimpuan Syamsul Bahri yang dikonfirmasi Orbit via telephon selular sejak Selasa (26/6) tidak berhasil, karena telepon genggamnya tidak aktif. Ketika dihubungi kembali beberapa kali pada Rabu (27/6) ponsel yang bersangkutan tetap tidak aktif. Od-77-Akh

Kamis, 28 Juni 2012

Plt Gubsu Buka POPDASU X/2012 di Payabungan

Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho dalam kunjungan kerjanya di Madina dianugerarahi marga lubis dengan gelar Mangaraja Gomgom Nagori Nauli Lubis, dan istrinya Hj Sutias Handayani bermarga Nasution dengan gelar Namora Hadamean Haholongan Nasution.(Analisa/sarman hasibuan).

INFO PALUTA.com-Plt Gubsu, Gatot Pujo Nugroho ST, mengatakan ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah Sumatera Utara (Popdasu) merupakan bagian dari proses regenerasi atlet masa depan Sumut.

“Untuk melahirkan atlet andal dan berprestasi itu tidak mudah. Dibutuhkan waktu yang panjang, karena atlet andal hanya bisa lahir dari proses pembinaan yang berjenjang sejak usia dini,” ucap Gatot saat membuka resmi Popdasu X/2012 di Lapangan Kantor Bupati Madina di Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan baru-baru ini.
Dikatakan, Popdasu adalah bagian dari pola pembinaan berjenjang dimaksud. Lewat Popdasu, bakat olahraga pelajar dapat tersalurkan dengan baik. Dengan begitu, dari event ini pula nantinya akan lahir cikal-bakal atlet andal masa depan Sumut.

“Dengan semangat Popdasu ini, saya berharap seluruh atlet pelajar Sumut bersungguh-sungguh mengikuti pertandingan yang diperlombakan. Tanamkan dalam diri kalian rasa tanggungjawab untuk mencapai prestasi terbaik,” ucap Gatot.

Bupati Madina, HM Hidayat Batubara, mengaku bangga atas dipercayanya Kabupaten Madina sebagai tuan rumah Popdasu. Dia menilai hal itu merupakan suatu kehormatan dan penghargaan kepada daerah yang dipimpinnya saat ini.

Secara geografis, dikatakan posisi Madina merupakan paling selatan dari Provinsi Sumut. Artinya, untuk bisa menjangkau daerah ini dibutuhkan persiapan matang, terutama kondisi fisik yang sehat, mengingat jauhnya jarak tempuh perjalanan sampai di daerah Gordang Sambilan itu.

“Walau demikian, kami yakin dan percaya peserta akan merasa senang dan bahagia berada di Madina, karena masyarakat di sini sangat ramah,” ucap bupati.

Hidayat melaporkan jumlah atlet yang ikut dalam Popdasu X ini sejumlah 1.780 orang dari 30 kabupaten/kota se-Sumut ditambah 187 wasit maupun juri. Cabang yang dipertandingkan terdiri atas yakni atletik, sepak takraw, bola voli, bulutangkis, pencak silat, gulat, dan tenis meja.

“Selain untuk mengukir prestasi dan melahirkan atlet-atlet pelajar andal, event akbar ini juga diharapkan dapat lebih memupuk tali persaudaraan antar-pelajar di Sumut,” pungkas Hidayat.(Waspada)
         
Editor: AUSTIN ANTARIKSA
(dat18/wol/waspada)

Sabtu, 23 Juni 2012

Chairuman Harahap : Klaim Malaysia Terhadap Tor-tor dan Gordang sambialn Tidak Salah


INFO PALUTA.com-Anggota Komisi VI DPR RI Chairuman Harahap, menilai tidak ada yang salah atas klaim yang dilakukan Malaysia terhadap tari Tor Tor dan Gordang Sembilan yang merupakan asal Sumatera Utara (Sumut). Sebab, sebagaimana yang diketahuinya, klaim dimaksud bertujuan untuk melestarikan tarian tersebut, termasuk asal-usulnya.

"Jadi tidak ada yang salah dalam pengklaiman kesenian itu oleh pemerintah Malaysia," ujar anggota DPPR kelahiran Tapanuli Selatan, Sumut, itu di Medan, Jumat (22/6).

Pasalnya, menurut Chairuman, klaim itu justru untuk menyahuti etnis Mandailing yang ada di Malaysia, yang ingin melestarikan tarian khas daerah dari Tapanuli Selatan itu. Reaksi yang muncul sekarang ini, menurut dia, sudah keluar dari konteks.

Ia mencontohkan, tarian barongsai pun sudah terdaftar sebagai salah satu kesenian di sana, meski asal-usulnya adalah dari Cina. Dengan tujuan yang sama, tarian Tor Tor dan Gordang Sembilan didaftarkan di negara itu, dimaksudkan agar lestari sebagai kesenian salah satu etnis Mandailing yang berkembang di sana.

Ia tahu persis karena kakek dari istrinya termasuk bagian dari komunitas Mandailing di Malaysia yang sudah hidup ratusan tahun di sana. Karena itu Chairuman meminta agar reaksi yang sifatnya menyerang Malaysia, supaya dihentikan.
"Sebaiknya disudahi, karena klaim dimaksud bertujuan baik, tidak seperti yang dikhawatiri seperti selama ini," tandas calon gubenur Sumut itu.

Sementara itu, pemprov Sumut akan menginventarisir kesenian dan budaya daerah ini, sebagai salah satu upaya unuk mencegah terjadinya klaim-mengklaim di kemudian hari. "Ini cara lain dari mematenkan suatu produk kesenian daerah di tingkat lokal," kata Nurdin Lubis, Sekda Sumut. Tor Tor dan Gordang Sembilan, termasuk jenis kesenian yang masuk kearifan lokal dan patut dilestarikan.